Pengalaman Pertama Mondok di Jawa Timur
Ini cerita aku selanjutnya. Sejak SMP, aku pernah punya impian bisa belajar di luar kota. Impian ini terus berlanjut hingga akhirnya aku tamat dari MAN (Madrasah Aliyah Negeri).
Aku selalu bermimpi untuk bisa kuliah di pulau Jawa. Jalur SNMPTN sudah pernah aku ikuti dengan memilih universitas terbaik yang ada di pulau Jawa. Yakni UPN Veteran Yogyakarta.
Namun memang pada saat itu, aku masih belum diberi rezeki untuk diterima di universitas tersebut. Emang sebenarnya dulu aku itu cuma hanya coba-coba sih. Kalau diterima ya Alhamdulillah, kalau tidak diterima pun ya tidak masalah.
Karena saat itu, kondisi ekonomi keluarga kami memang lagi masa sulitnya. Jadi aku memutuskan untuk kerja dulu. Supaya bisa ngumpulin duit untuk kuliah di kesempatan berikutnya.
Setelah lulus MA sempat bekerja di tempat kakak sepupu aku kurang lebih selama 6 bulan. Di sana aku bekerja sebagai pembuat kue basah. Jadi untuk yang memasarkan sudah ada orang lain yang ditugaskan. Jadi aku hanya membuat kuenya saja.
Sebagai Digital Marketing
Setelah bekerja sebagai pembuat kue aku beralih pekerjaan, dengan ikut membantu pekerjaan abang aku sebagai digital marketing. Pekerjaan ini baru saja ia rintis setelah resign dari perusahaannya yang ada di kota Jogja.
Memang awalnya aku belum punya basic mengenai digital marketing. Paling cuma taunya mengoperasikan komputer udah itu aja sih. Seperti membuat website, SEO, Google Ads dan lainnya. Jadi aku pelajari terlebih dahulu mengenai SEO hingga cara pembuatan website.
aku belajar itu melalui Abang, kemudian video kursus online, buku, searching juga dari Google hingga belajar secara otodidak. Dimana semua itu berhubungan dengan Web dan SEO.
Untuk jadwal pekerjaan, dimulai dari pukul 9 pagi hingga 4 sore atau sehabis ba’da Ashar. Tak terasa sudah 1 tahun pekerjaan tersebut aku jalani, walaupun kadang terasa jenuh dan letih. Akan tetapi pekerjaan itu aku nikmati saja gitu, meski kadang terasa membosankan.
Jujur saja memang pekerjaan yang aku lakukan mengenai mem-backlink situs klien itu agak membosankan. Tetapi kalau bicara mengenai hasilnya bisa dibilang wahhh gitu. Itulah mengapa kini aku mulai tertarik dengan SEO, dan ingin lebih memperdalam lagi ilmunya.
Kemudian Abang aku kasih rekomendasi mengenai mondok di pesantren Sintesa yang fokus terhadap tahfidz qur’an dan bisnis online. Terletak di Kabupaten Magetan provinsi Jawa Timur. Dan ia mau membiayai aku untuk nyantri di Sintesa.
Alhamdulillah aku sangat bersyukur memiliki seorang Abang yang mau mendukung aku untuk bisa mencapai kesuksesan. Setidaknya bisa menjembatani aku dalam hal financial.
Oleh karena itu, aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan baik ini. Kemudian segera aku orek-orek informasi pesantren Sintesa melalui situs resminya secara mendalam.
Hal itu aku ketahui sebelum 4 bulan menjelang pendaftaran Sintesa yang dibuka pada bulan januari 2020. Jadi singkat saja untuk mengenai pendaftaran Sintesa nanti akan aku bahas di postingan selanjutnya.
Merasakan Pertama Kali Naik Pesawat
Jaman sekarang, tentunya sebagian orang sudah pernah naik pesawat. Namun ada juga orang yang belum berkesempatan untuk naik pesawat. Termasuk aku sendiri. Boro-boro naik pesawat ke bandara juga aku belum pernah.
Tanggal 12 Februari 2020 lalu adalah pertama kalinya aku naik pesawat. Waktu itu tujuan aku adalah dari Medan (Bandara Kualanamu) ke Surabaya (bandara Juanda). Namun transit terlebih dahulu di Jakarta (bandara Soekarno-Hatta).
Jadi untuk menuju ke bandara Kualanamu itu aku diantar bersama keluarga dan sampai di bandara pukul 4 sore. Ketika sudah masuk bandara, jujur saja baru ini pertama kali lihat pesawat dari dekat.
aku dan keluarga sembari jalan-jalan di sekitar bandara sebelum aku menuju ke gate. Selain itu, kami juga melakukan foto bersama untuk dijadikan sebagai dokumentasi.
Karena pesawat aku berangkatnya jam 7 malam, jadi aku sudah bisa melakukan check-in sekitar jam 5 lewat. aku pamit dan menyalam keluarga mulai dari ayah, kakak, abang dan keponakan yang ikut mengantarkan aku ke bandara.
Tentunya aku juga merasakan deg-degan sedikit saat sebelum masuk ke dalam pesawat setelah melakukan pengecekan tiket, data diri, dan menuju gate keberangkatan. Hingga tiba waktu keberangkatan dan semua penumpang dipanggil untuk naik pesawat.
aku lantas mencari tempat duduk yang sesuai tertera pada tiket. Bagi yang baru naik pesawat, pastinya aku memperhatikan setiap instruksi keselamatan yang diberikan pramugari.
Mulai dari cara memasang sabuk pengaman, mematikan handphone, hingga mengenakan pelampung keselamatan dan masker oksigen. Sebelum pesawat berangkat aku berdoa lebih dulu agar diberi keselamatan sampai tujuan.
Banyak orang bilang momen krusial dalam penerbangan pesawat adalah saat lepas landas (take off) dan mendarat (landing). Usai, take off perasaan aku pun kembali tenang.
Ketika itu, aku menikmati pemandangan saat berada di atas 35.000 kaki untuk pertama kalinya. Dengan melihat pemandangan indah berupa gumpalan awan, seolah rasanya tak pernah sedekat ini. Karena pada saat itu aku duduknya di dekat jendela.
Sampai di Bandara Internasional Juanda
Setelah aku turun dari pesawat dan masuk ke dalam bandara. Karena aku bawa koper bagasi, jadi aku langsung menuju ke tempat pengambilan bagasi. Sambil memperhatikan nomor penerbangan di layar agar tidak salah tempat.
Akhirnya setelah setelah 20 tahun, rasa ingin tahu aku menaiki pesawat sudah terbayarkan. Kini sudah resmi pernah naik pesawat, 2 kali lagi, hehe.
Jika ditanya rasanya, aku menikmati dan percaya bahwa pesawat merupakan moda transportasi yang nyaman dan aman. Untuk itu, tidak perlu lagi takut ketika naik pesawat. Tetapi jangan lupa, sebelum naik baca doa terlebih dahulu.
Perjalanan Menuju Pesantren Sintesa
Setelah sampai di bandara Juanda aku melanjutkan lagi perjalanan menuju ke Magetan. Dari bandara aku naik bus Damri ke terminal Bungurasih Purabaya selama 30 menit. Lalu naik bus dari Bungurasih Purabaya ke terminal Maospati kurang lebih 5 jam perjalanan.
Sesampainya di terminal Maospati, aku mau pesan gojek ternyata di daerah tersebut tidak ada gojek, namun yang adanya itu cuma ojek pangkalan saja. Apa boleh buat, akhirnya aku memilih untuk naik ojek pangkalan. Kalau tidak salah ongkosnya kemarin sekitar 35 ribu, kalau gojek lebih murah sekitaran 21 ribu.
Sampai di Pesantren Sintesa
Santri Sintesa Angkatan 11 |
aku sampai di Sintesa hari kamis tanggal 13 Februari 2020. Yang mana pada hari itu calon santri yang udah datang masih sedikit. Boleh dibilang aku adalah orang kelima yang baru saja datang. Kemudian aku di data oleh panitia penerimaan calon santri baru, lalu memberikan ijazah asli.
Kemudian aku disuruh untuk memilih posisi meja untuk meletakkan laptop dan lain-lain. Disini kami melaksanakan adaptasi selama 1 minggu, mulai dari kedisiplinan, tes shalat dan lainnya. Jika tidak bisa beradaptasi dengan baik di Sintesa maka akan dipulangkan.
Alhamdulillah aku diterima dan resmi menjadi santri Sintesa Angkatan 11. Walaupun saat pengumuman aku sempat merasa deg-degan. Hingga membayangkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Kini aku sudah 2 minggu berada di pesantren Sintesa. Mudah-mudahan untuk kedepannya aku bisa dimudahkan segala urusan dan bisa lulus di Sintesa dengan pencapaian yang terbaik.
Oke, mungkin cukup sekian dulu kali ini, dan untuk kedepannya aku akan mengupdate postingan selanjutnya terkait Sintesa dengan temal yang berbeda. Cukup sekian. See you next time!
Posting Komentar untuk "Pengalaman Pertama Mondok di Jawa Timur"
Posting Komentar